Langsung ke konten utama

Ada ZP Theart di Valley of Tears!

Valley of Tears merupakan nama salah satu lokasi di dataran tinggi Golan yang mana pernah menjadi medan tempur antara Israel dan Suriah, satu sektor dalam perang Yom Kippur pada 6 - 9 Oktober 1973. Di lokasi tersebut terjadi salah satu perang tank yang paling dahsyat dalam sejarah, dengan kemenangan berada dipihak Israel setelah sanggup bertahan walau dalam jumlah yang relatif jauh lebih kecil dibanding pasukan Suriah. Kembali pada judul postingan, lantas apa hubungannya dengan ZP Theart (yang seorang vokalis power metal)?

Kenampakan Valley of Tears ditahun 2010

Seperti diketahui bahwa sejak 2008 sesepuh/veteran/legenda hidup musik heavy metal asal Inggris, TANK yang berdiri sejak 1980 terpecah dan berjalan dalam dua versi, yakni versi duo gitaris Mick Tucker dan Cliff Evans sedang yang lain adalah versi Algy Ward (tentunya sebab musabab dan cerita lainnya tak perlu kita bahas disini). Yang pasti, ketertarikan saya pada salah satu band pecahan ini bermula ketika TANK versi Tucker/Evans mendapuk vokalis favorit saya, ZP Theart sebagai vokalis live mereka sejak 2013 dan kemudian menjadi member resmi pada 2015. Ditahun yang sama, dengan tambahan dua member baru, yakni drummer berpengalaman Bobby Schottkowski (ex-Sodom) dan Barend Courbois (Bassist live Blind Guardian sejak 2011), TANK Tucker/Evans merilis album ketiga bertajuk Valley of Tears (menjadi jawaban pertanyaan diatas).

Sebagaimana yang tertulis di situs blabbermouth.net, proses kreatif album ini sendiri dikerjakan di tiga negara berbeda yakni, gitar direkam di London (Inggris) oleh duo Tucker/Evans, bass di Belanda oleh Barend, sedangkan drum direkam di Jerman oleh Bobby. Perekaman tersebut berbuah satu album dan berikut adalah tracklistnya:

1. War Dance
2. Valley of Tears
3. Eye of a Hurricane
4. Hold On
5. Heading for Eternity
6. Living a Fantasy
7. Make a Little Time
8. World on Fire
9. One for the Road (Instrumental)

Overall, menurut saya album ini memiliki materi yang sangat mantap. Sudah menjadi rahasia umum bahwa TANK versi Tucker/Evans memang semakin meninggalkan pengaruh punk ala NWOBHM yang cepat dan agresif sebagaimana yang mereka anut semasa masih bersama Algy. Ketika single perdana (tittle track) album ini dirilis via youtube oleh label MetalMind, What an epic song! Lagu yang sangat heavy! Maka tentu tak sulit bagi saya yang memang penggila heavymetal untuk langsung jatuh cinta pada warna musik band ini. Barulah ketika track kedua (Make a Little Time) dan ketiga (Living a Fantasy) yang nuansa rock-nya cukup kental dirilis, what the hell saya seperti menemukan dimensi lain dari seorang ZP Theart yang selama ini lebih akrab meneriakkan lagu bergenre power metal ataupun heavy metal ke telinga saya. Meskipun tak ada nada yang cukup memaksa suara ZP untuk melengking di album ini, dengan karakter vokal yang heavy dan powerful, ternyata tak kalah mantap jika ZP berada di jalur melodik rock (and or not to roll)!

Dari segi komposisi musik, tak perlu diragukan duet kompak dua gitar gibson milik Tucker/Evans yang sangat dinamis dengan rif-rif yang catchy (bukti 31 tahun bermain bersama di band ini) betul-betul klop dengan dentuman bass dari Barend dan hentakan drum Bobby Schottkowski yang menjadi nyawa semua track dalam album ini. Solo gitar dari masing-masing lagu juga menjadi satu sektor yang tidak boleh terlewatkan dengan pembagian porsi yang merata antara Tucker dan Evans. Energi vokal dari ZP Theart juga meresap sempurna di semua aspek setiap lagu dalam album ini.

Dari segi lirik, tentu masih didominasi romansa perang seperti album-album TANK sebelumnya terutama tittle track, Valley of Tears yang menjadi tempat dituangkannya kisah pertempuran sebagaimana yang menjadi judul album ini. Walau begitu, eskperimen Tucker/Evans yang coba lebih banyak memasukkan unsur rock dalam album ini sedikit mempengaruhi penulisan lirik terutama dalam singel kedua, Make a Little Time yang lebih kental dengan nuansa having fun rock and roll dan beer party. Adapun dari tempo, hampir semua lagu berjalan di tempo mid, kecuali Eye of a Hurricane yang memang berjalan cukup santai. Album ini ditutup dengan sebuah musik instrumental manis berjudul One for the Road.

What a perfect debut album for TANK with Mr. ZP! Sangat jelas sekali Valley of Tears adalah album yang menawarkan sisi lain dan nuansa yang lebih fresh dari vokal seorang ZP Theart. Jika tertarik memilikinya, versi digital download album ini tersedia di iTunes atau untuk sampel album-nya (Valley of Tears dan Make a Little Time) yang free, link-nya tersedia di laman download blog ini yang akan menuntun anda ke situs resmi mereka!

Cheers..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

On the Theorem of the Solution of the Second Order Differential Equations

Wiih judulnya serasa paper ilmiah saja. Jadi ceritanya disuatu siang yang mendung, pernah datang seseorang kepadaku (Lha ini kok mirip redaksi Hadist XD) mahasiswa fisika bernama Konohamaru bersama problemnya mengenai teorema untuk memperoleh solusi dari persamaan differensial biasa orde-2. Jadi tak sekeren judulnya, tulisan ini sebenarnya hanyalah analisis dangkal saja bagi mereka yang sudah mengetahuinya. Pada waktu itu sebenarnya dia sudah memperoleh solusi yang tepat untuk permasalahannya, namun memperolehnya via teorema. Tentu anda tahulah bagaimana karakter seorang dosen fisika (yang rese' lagi suka menguji) ditambah lagi jika sedang berada di ruang sidang selaku penguji. Lengkaplah sudah! Nah, biar lebih jelas sebenarnya si Konohamaru sedang di sidang, namun di luar dugaannya, bukan pertanyaan benar-salah yang ditembakkan padanya melainkan justru darimana teorema yang digunakannya berasal. Alhasil bingunglah dia memikirkannya, sakitlah kepalanya. Persiapan dua bulan seakan

Solusi Referensi Tugas Akhir

Ketika seorang mahasiswa (fisika) semester akhir mulai berurusan dengan tugas akhir, pencarian referensi adalah satu masalah yang penyelesaiannya susah-susah gampang. Maksudnya susah bagi mereka yang masih bingung dan gampang bagi mereka yang paham 'trick-nya'. Padahal sudah barang tentu referensi (paper, jurnal, lecture notes, buku) tentu sangatlah penting karena selain dapat menjadi sumber dan memperluas ide penelitian, landasan teori, juga dapat memberikan gambaran umum/spesifik hingga memberikan informasi terupdate dari topik yang akan diangkat nantinya. Cara memperolehnya tentu bisa bermacam-macam, bisa dari saudara atau kawan, siapa tahu ada yang pernah mengerjakan topik serupa ataupun topik lain namun masih relevan dan menunjang tugas akhir kita. Selain itu, dapat pula dari perpustakaan (jurusan, fakultas, hingga universitas) yang tentunya memiliki koleksi skripsi, tesis, disertasi dalam jumlah yang lumayan. Namun semua itu tentunya belum cukup dan kurang memuaskan